Audio dan Agent
1. Audio
Penggunaan Audio Non Speech
Penggunaan Audio Non Speech
Perkataan
banyak ditambahkan dalam tampilan interface.specch dslam interface
berguna untuk keadaan : Tangan user sibuk, mata user harus memperhatikan
sesuatu kondisi yang tidak memungkinkan menggunakan keyboard.
Audio Non Speech Digunakan sebagai alarm dan warning, atau status information. Penampilan informasi yang redundan dapat meningkatkan kinerja user. Contohnya, user dapat mengingat suara yang mencerminkan icon tertentu, tapi bukan tampilan visualnya.
Perbedaan speech dan non-speech:
Speech: serial dan user harus mendengarkan keseluruhan kalimat sebelum mengerti maksudnya, sehingga membutuhkan waktu yang panjang.
Non-speech:
Audio Non Speech Digunakan sebagai alarm dan warning, atau status information. Penampilan informasi yang redundan dapat meningkatkan kinerja user. Contohnya, user dapat mengingat suara yang mencerminkan icon tertentu, tapi bukan tampilan visualnya.
Perbedaan speech dan non-speech:
Speech: serial dan user harus mendengarkan keseluruhan kalimat sebelum mengerti maksudnya, sehingga membutuhkan waktu yang panjang.
Non-speech:
* Dapat diasosiasikan dengan kejadian khusus, dan waktu yang dibutuhkan lebih pendek
* Universal (mempunyai arti yang sama dibelahan bumi manapun)
* Menyediakan informasi status
* Navigasi sistem
* Universal (mempunyai arti yang sama dibelahan bumi manapun)
* Menyediakan informasi status
* Navigasi sistem
2. Agent
Apa itu Agent ? dan karakteristik apa saja yang ada di Agent ??
Agent: Satu entitas yang mempunyai beberapa tingkat inteligensi tiruan dan akan diprogram untuk melakukan berbagai tugas yang bermanfaat bagi massa.
Definisi agent dari dari beberapa sumber yaitu :
• Webster’s New World Dictionary [Guralnik, 1983], agent didefinisikan sebagai: Aperson orthing that acts or is capable of acting or is empowered to act, for another.
Agent: Satu entitas yang mempunyai beberapa tingkat inteligensi tiruan dan akan diprogram untuk melakukan berbagai tugas yang bermanfaat bagi massa.
Definisi agent dari dari beberapa sumber yaitu :
• Webster’s New World Dictionary [Guralnik, 1983], agent didefinisikan sebagai: Aperson orthing that acts or is capable of acting or is empowered to act, for another.
• Disimpulkan [Romi Satria W, 2003]:
- Agent mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan.
- Agent melakukan suatu tugas/pekerjaan dalam kapasitas untuk sesuatu, atau untuk orang lain.
- Agent mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tugas/pekerjaan.
- Agent melakukan suatu tugas/pekerjaan dalam kapasitas untuk sesuatu, atau untuk orang lain.
•
Caglayan [Caglayan et al., 1997], mendefinisikan software agent
sebagai: Suatu entitas software komputer yang memungkinkan user
(pengguna) untuk mendelegasikan tugas kepadanya secara mandiri
(autonomously).
•
Brenner [Brenner et. al., 1998], mendefinisikan bahwa agent harus bisa
berjalan dalam kerangka lingkungan jaringan (network environment)
A.Karakteristik Agent
Pemahaman tentang software agent, fungsi, peran, dan perbedaan mendasar dikaitkan software program yang ada, berikut ini akan dijelaskan tentang beberapa atribute dan karakteristik yang dimiliki oleh software agent [Romi Satria W, 2003 - 2006].
A.Karakteristik Agent
Pemahaman tentang software agent, fungsi, peran, dan perbedaan mendasar dikaitkan software program yang ada, berikut ini akan dijelaskan tentang beberapa atribute dan karakteristik yang dimiliki oleh software agent [Romi Satria W, 2003 - 2006].
1.
Autonomy: Agent dapat melakukan tugas secara mandiri dan tidak
dipengaruhi secara langsung oleh user, agent lain ataupun oleh
lingkungan (environment). Untuk mencapai tujuan dalam melakukan tugasnya
secara mandiri, agent harus memiliki kemampuan kontrol terhadap setiap
aksi yang mereka perbuat, baik aksi keluar maupun kedalam [Woolridge et.
al.,1995].
2. Intelligence, Reasoning, dan Learning: Setiap agent harus mempunyai standar minimum untuk bisa disebut agent, yaitu intelegensi (intelligence). Dalam konsep intelligence, ada tiga komponen yang harus dimiliki: internal knowledge base, kemampuan reasoning berdasar pada knowledge base yang dimiliki, dan kemampuan learning untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.
2. Intelligence, Reasoning, dan Learning: Setiap agent harus mempunyai standar minimum untuk bisa disebut agent, yaitu intelegensi (intelligence). Dalam konsep intelligence, ada tiga komponen yang harus dimiliki: internal knowledge base, kemampuan reasoning berdasar pada knowledge base yang dimiliki, dan kemampuan learning untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.
3. Mobility dan Stationary: Khusus untuk mobile agent, dia harus memiliki kemampuan yang merupakan karakteristik tertinggi yang dia miliki yaitu mobilitas. Berkebalikan dari hal tersebut adalah stationary agent. Bagaimanapun juga keduanya tetap harus memiliki kemampuan untuk mengirim pesan dan berkomunikasi dengan agent lain.
4. Delegation: Sesuai dengan namanya dan seperti yang sudah kita bahas pada bagian definisi, agent bergerak dalam kerangka menjalankan tugas yang diperintahkan oleh user. Fenomena pendelegasian (delegation) ini adalah karakteristik utama suatu program disebut agent.
5. Reactivity: Karakteristik agent yang lain adalah kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan adanya perubahan informasi yang ada dalam suatu lingkungan (enviornment). Lingkungan itu bisa mencakup: agent lain, user, adanya informasi dari luar, dsb [Brenner et. al., 1998].
6. Proactivity dan Goal-Oriented: Sifat proactivity boleh dikata adalah kelanjutan dari sifat reactivity. Agent tidak hanya dituntut bisa beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, tetapi juga harus mengambil inisiatif langkah penyelesaian apa yang harus diambil [Brenner et. al., 1998]. Untuk itu agent harus didesain memiliki tujuan (goal) yang jelas, dan selalu berorientasi kepada tujuan yang diembannya (goal-oriented).
7. Communication and Coordination Capability: Agent harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan user dan juga agent lain. Masalah komunikasi dengan user adalah masuk ke masalah user interface dan perangkatnya,sedangkan masalah komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan agent lain adalah masalah sentral penelitian Multi Agent System (MAS). Bagaimanapun juga untuk bisa berkoordinasi dengan agent lain dalam menjalankan tugas,perlu bahasa standard untuk berkomunikasi. Tim Finin [Finin et al., 1993] [Finin et al., 1994] [Finin et al., 1995] [Finin et al., 1997]dan Yannis Labrou [Labrou et al., 1994] [Labrou et al., 1997] adalah peneliti software agent yang banyak berkecimpung dalam riset mengenai bahasa dan protokol komunikasi antar agent. Salah satu produk mereka adalah Knowledge Query and Manipulation Language (KQML). Kemudian masih berhubungan dengan ini komunikasi antar agent adalah Knowledge Interchange Format (KIF).
SUMBER : BUKU AJAR IMK,SRI HERAWATI,SKOM,DKK
Romi Satria Wahono, Pengantar software agent, Teori dan aplikasinya
Nama- nama kelompok : 2KB02
- Amril Yusup
- Andhika Eka P A
- Fany Suharti B
- Virgiawan Fauzi
- Ronald Koeman
- Iqbal Tawakal
- M Miftah Firdaus
- Riky Fathony
Tidak ada komentar:
Posting Komentar